Minggu, 24 November 2013

Belajar Arti Kehidupan dari Lagu-Lagu S.I.D !!


WELL, Siapa yg tidak tahu Superman Is Dead ? band asal BALI yg sebagian besar liriknya berisi tentang realita realita hidup manusia,
memang sebagai manusia kita selalu ditimpa dengan realita realita hidup..dan masalah masalah yg ada dihidup ini hanyalah sebuah realita yg harus dihadapi,seperti lirik pada lagu We Are the Outsiders yg menyebutkan "rintangan yang selalu menghadang tak gentar kita hadapi walau sangat menyakitkan" lirik tersebut sangatlah menyentuh.
Demikian juga mereka saat menyikapi kehidupan2 manusia di abad 21,mereka menyebutkan  "Cheerleader ingin jadi puck rock star" lirik ini juga "mungkin" bermaksud menasihati para anak2 yg bergaya seperti 'pemberontak' (anak nakal),berdandan seperti 'pemberontak' (anak nakal) dan mereka 'bangga' disebut 'pemberontak'. Namun sebenarnya hati mereka sangatlah halus dan lembut, dan kebalikannya justru orang2 yg terlihat CULUN dan CUPU berkacamata mempunyai hati yg keras dan penuh realita kehidupan,mereka dapat melalui masalah masalah mereka dengan hati yg sabar, tidak seperti para pemberontak2 'bodoh' yg bergaya saja dan hanya main otot tidak menggunakan OTAK!

di lagu Punk Hari Ini mereka juga menyebutkan "semuanya sama dan seragam korban dari majalah", menjelaskan bahwa gaya hidup orang2 zaman sekarang selalu meniru2 media, majalah,TV dan sebagainya,walaupun yg mereka tiru itu jelek mereka tetap menirunya. dan hal ini juga dijelaskan oleh Green Day dalam lagu American Idiot,"one nation controlled by the media".

hidup memang dilalui oleh realita realita yg harus dihadapi,tapi apakah kita harus mencari realita (masalah) ? apakah kita akan menghindarinya ? hanya anda yg bisa menjawab tentunya, walaupun hati nurani setiap manusia sama.


Thanx n Cheers...

SID Menjadi Legenda di Balik Seni Musik Cerdas Indie Bali (Review Jadilah Legenda)


(JERINX)

Siapa yang tidak mengetahui tiga orang Pecalang (pengaman desa adat di bali) bertattoo ini, mereka menyebut band mereka sebagai semua kekal dan kesempurnaan abadi  itu tidak ada. Sama seperti Postingan sebelumnya masih mengangkat tiga pemuda tapi tua ini yaitu Superman Is Dead. Dengan single baru dan video clip mereka yang baru yaitu Jadilah Legenda .
Musik yang dibawakan SID semakin hari memang semakin Slow, tetapi kata-kata dan makna di setiap lirik masih dipertahankan mengenai sisi sosial distortion, kehidupan tanpa kemunafikan dan keindahan besarnya Indonesia. Tentu dengan musik dan lirik seperti ini tidak akan mengurangi Bendera Outsider dan LadyRose  karena semakin menyesuaikan dengan pendengar musik Indonesia.


Musik cerdas, ini menurut saya karena mencernanya membutuhkan pemikiran dan melihat keadaan sebenarnya, realitas di bumi tanpa kemunafikan. Semua hal mengenai indonesia dan warnanya ini tertuang dalam Video Clip Jadilah Legenda, Video Clip ini baru di release beberapa hari yang lalu di KompasTV. Beberapa kata yang paling bermakna menurut saya adalah :
Meski saya tak terlahir sempurna
tapi saya sangat bangga lahir di negara
yang sangat kaya dan penuh warna ini
banyak cinta dan rasa hormat
tumbuh dibawah pelangi bhineka
yang melintas sabang hingga merauke
sabar berharap agar bangsa ini
tetap puspawarna selamanya
dan keadilan serta potensi alam bangsa ini
bisa dinikmati oleh semua warga Indonesia,
Tak peduli apapun
Suku
Agama
Ras
dan Status sosialnya

Bocoran Album Ke-8 (Cinta dan Perjuangan) Superman Is Dead di 2013

Setelah beberapa lama tidak mempost mengenai band asal bali ini. membuat tidur tidak nyenyak dan coba mencari tahu perkembangan band ini. Menunggu di setiap akhir bulannya untuk album terbaru mereka, Twitter JRX tiap hari di pantau tetapi hasil hanya sedikit bocoran mengenai album terbaru mereka.
simak dan coba rasakan sinergi album terbaru mereka dengan single-single yang dapat kita rasakan dari judulnya :

KISAH HARU DARI AMERIKA: SUPERMAN IS DEAD AMERICAN TOUR 2009 – DIARY 1


SID-DIary
Jawara kita Superman Is Dead rupanya harus berjuang keras mengibarkan panji Indonesia di Amerika nan megalomania itu. Setelah harus mengundur tournya, Eka harus belakangan berangkat menyusul dipenuhi ketegangan dan tanpa semangat tim Angels yang berangkat duluan. Walhasil ketika Eka bergabung menjadikan ledakan kegembiraan yang siap membawa SID melaju dengan full speed. Kisah mengharukan ini langsung diturunkan dari LA dalam bentuk diary oleh Lia Pasaribu sang manager.
24 Juni 2009, Bali, INA.
Berat! Kami berangkat menuju airport Ngurah Rai dengan perasaan berat. Perjalanan tour SID ke Amerika yang seharusnya penuh api semangat dan keriangan terasa terganjal karena salah satu personel SID; Eka Rock terhadang masalah Visa yang sampai pada hari keberangkatan belum juga keluar, sementara Vans Warped Tour dimulai 26 Juni.
Dengan China Airlines, kami melewati melewati Samudera Pasifik ditemani bir, Watchmen  ber-subtitle mandarin [The Comedian kicks ass!] dan pil tidur.
Transit di Taipei selama 30 menit kita lalui dengan lesu, berharap hari cepat berlalu dan Eka mendapatkan Visa-nya sebelum tanggal 25 Juni. Another 11 hours from Taipei to LA kita lewati dengan skenario yang sama; bir, film & pil tidur. Whatever.
25 Juni 2009, Santa Clarita, CA.
Tidak ada masalah yang berarti ketika berurusan dengan imigrasi di LA. Hembus dingin udara LA [walaupun summer] menyambut ketika kita keluar dari bandara. Disaat kita sibuk mencari tempat untuk merokok, sebuah pesan singkat kami terima mengatakan “Eka sudah mendapatkan Visa nya, dia bisa berangkat tanggal 25 Juni”. Serasa di charge mesin V8, kami spontan berteriak gembira dan saling peluk. Momen yang cukup emosional. Mbak Lia manager SID terlihat hampir menagis. Nina dari Mastra Production yang menjemput kita di airport juga cukup terbawa suasana. Yeah, sekarang semua bisa bernafas lega. Kita langsung tancap gas menuju Santa Clarita, tempat kita menginap selama di California. Persetan dengan jet lag, USA here we come!
SIDdiary1
26 Juni 2009, Pomona, CA.
Karena Eka baru tiba di LA tanggal 26 Juni malam hari, kita memakai Eko [kru SID] untuk mengisi posisi bass pada Warped Tour di Pomona California. Eko menjalankan tugasnya dengan baik, sayang kita diposisikan sebagai band pembuka rangkaian Warped Tour 2009 ini. Kita main jam 11 siang disaat penonton baru masuk seperempatnya. Walaupun tidak dengan format 100% kami mampu membuat beberapa punkrocker lokal menunjukkan tarian pogo-nya. Setelahnya, kami antri untuk mengambil jatah makan siang dan terjadi pemandangan yang cukup menarik. Dibarisan antrian yang cukup panjang ada beberapa nama besar skena punk/hardcore internasional : The Ataris, Thrice, Aiden, Anti Flag dll. Mereka semua ikut berdiri mengantri untuk makan siang. Pemandangan yang mungkin tidak pernah terjadi di Indonesia.
27 Juni 2009, San Francisco, CA.
Berangkat jam 3 pagi, perjalanan 8 jam dari Santa Clarita menuju SF terasa seabad dan pil tidur tidak lagi membantu. 7 orang plus alat-alat dalam 1 van is so not funny. Tiba di SF jam 9.30 pagi kami mengalami kesulitan mencari parkir. Kebetulan hari itu ada demo aktivis gay di dekat lokasi Warped Tour. Pukul 1.50 siang, dibawah cuaca SF yang cukup panas, kami sukses menghajar panggung dan pemintaan interview dari pers lokal mulai berdatangan. Setelah semua beres kami langsung cabut ke Ventura California. Sempat singgah di Golden Gate dan mendapat kejutan hot dog gratis, kami tiba di Ventura jam 3 pagi. Beruntung rumah kosong yang kami tempati cukup nyaman, lengkap dengan seaview, boat/jetski pribadi, plasma TV dan seisi kulkas yang nyaris kadaluwarsa. Nicely, a friend came later with a crate of beer and a bottle of Jagermeister. Devilish!
28 Juni 2009, Ventura, CA.
Di kota yang kustom kulture nya cukup kuat ini kami singgah di Tony’s Pizza, sebuah restaurant pizza tradisional dekat pantai yang merayakan ulang tahun nya yang ke 50. Kami menyantap pizza sambil menjatuhkan rahang dikala sebuah Cadillac Devillle berwarna matt black melintas dengan smooth-nya. Sebuah pemandangan yang sangat California: tattoos, hot rod, beach and punkrock. Disini hampir 70% orang yang kami jumpai memiliki tattoo, boys or girls. Dan tiba-tiba kami merasa kurang brandalan. Haha.
Hari ini kami bermain jam 3.15 sore. Kami kurang beruntung, lokasi panggung kami kurang strategis karena terhalang main stage. Band-band yang bermain sebelum/setelah kami juga mengalami nasib yang sama: tidak berhasil menarik penonton yang maksimal. Selesai menjalankan tugas, kami sempat ditraktir minum oleh seorang penonton yang keep saying “You guys made my day”. Balik ke Tony’s Pizza untuk mengambil mobil, kami diberi jatah free pizza dan dengan perut kenyang kami menuju Santa Clarita to celebrate a friend’s birthday. Auw!

Selasa, 12 November 2013

“SUNSET DI TANAH ANARKI” ALBUM BARU SUPERMAN IS DEAD

sid-130626c

Jadilah Legenda : Punk never die!  Itu adalah jargon yang ada di benak saya ketika mendengar kabar bahwa album ke delapan band punk rock asal bali Superman Is Dead akan dirilis.  Fukk, i’m the Outsiders since Kuta Rock City album! Tepatnya saat kelas 6 sekolah dasar, saya sudah mendengar lagu mereka lewat kaset tape yang saya beli dengan cara menabung dari uang saku.
Sempat membentuk sebuah band bernama Sex Addict dengan teman komplek dan meng-cover lagu dari band pulau dewata tersebut. Band saya saat itu juga berkonsepkan tiga personil dan saya berperan meniru BobbyKool, Haha it was my first experience and I will not forget it. Saya benar-benar teracuni oleh virus mereka hingga saat ini, candu dari tiap syairnya berpengaruh dalam tiap tarikan nafas saya. This is true!
Ya, 16 tahun adalah bukan waktu yang singkat mengukur eksistensi sebuah band minoritas dari pulau seberang tetapi mereka membuktikannya dengan tetap bertahan selama itu. Mereka telah menjadi legenda hidup sejarah scene Punk Rock di Indonesia khususnya di pulau para dewa.
Dimulai pada tahun 1997 dengan album Case 15 berlanjut album self titled dengan judul Superman Is Dead di tahun 1998/1999  lalu album Bad Bad Bad ( EP ) di tahun 2002 dan album Kuta Rock City tahun 2003, The Hangover Decade 2004,  Black Market Love 2006, Angels and The Outsiders di tahun 2009 dan terakhir album Sunset di Tanah Anarki pada tahun ini 2013.
20090527182747768
 Berkarya lebih dari satu setengah dekade dan sudah menghasilkan 7 album diantaranya 1 album EP, 6 full album dan 1 Vinyl ( Piringan Hitam ) serta 1 DVD documentary tour mereka di Aussy, sekarang mereka makin menancapkan taringnya di industri musik Indonesia dengan meluncurkan album mutakhir yang diberi judul ‘ Sunset di Tanah Anarki ‘ yang ber-amunisikan 17 lagu dengan peluru andalannya adalah ‘ Jadilah Legenda ‘ yang baru di rilis pekan lalu.
Sejarah band tetangga pulau Jawa ini cukup panjang jika harus di jabarkan lewat notulensi, mulai dari mengusung bendera Independent hingga dikontrak oleh perusahaan rekaman besar pernah mereka jalani, pernah pula mereka meneriakan bahwa mereka adalah band Rock n’ Roll bukan band Punk Rock yang selama ini jadi image mereka, tour ilegal di Australia serta mandulnya peluncuran album Angles and The Outsiders hingga 3 tahun sampai di boikotnya band ini di pulau Jawa karena isue tattoo ‘ FUCK JAVA ‘ yang menghisasi tubuh salah seorang personil Jerinx Cs ini.
superman-is-dead
Tapi kini BobbyKool, EkaRock dan JRX bangun dari tidur panjangnya dan menyajikan musik yang tegas serta lirik yang lugas menyentil ranah sosial politik serta keberagaman Indonesia. Semua lini esensi kehidupan dituliskannya kedalam setiap lagu dalam album ini mulai dari kritik sosial kebudayaan, kritik sentralisasi industri musik dan protes soal lingkungan hidup serta cinta akan sesama manusia.
Dan disisi lain mereka sangat concern memprotes campur tangan politik pada kebudayaan ditempat mereka lahir dan Bali adalah salah satu alasan mereka tetap kencang meneriakan perdamaian serta asas Bhinneka Tunggal Ika untuk seluruh negeri.
17 lagu yang terdapat dalam ‘ Sunset di Tanah Anarki ‘ :
Shoot Up The Night
Bulan Dan Kesatria
Sunset Di Tanah Anarki
Suara Dalam Menara
Terkepal Untuk Cinta
Bulled Proof Heart
Kita Adalah Belati
Jadilah Legenda
Forever Love Insane
Kita Luka Hari Ini, Mereka Luka Selamanya
Forgivers
The Opening
Ketika Senja
Water Not War
Belati Tuhan
Burn The Night
Dalam Perih

Band dibawah asuhan SONY MUSIC ini baru saja merilis video klip mereka yang berjudul ‘ Jadilah Legenda ‘ yang secara ekslusif disutradarai oleh Erick Est pada 26 juni lalu. Menurut Jerinx selaku pencipta lagu, ‘Jadilah Legenda’ merupakan lagu balada tiga kunci yang diciptakan dengan harapan besar agar generasi muda di Indonesia mampu memiliki mindset baru. Lebih lanjut ia berharap dimana setiap warga negara Indonesia, apapun suku, agama, ras dan agamanya, bisa menjadi legenda di negeri ini.

Sabtu, 28 September 2013

Kisah Hidup Personil Superman Is Dead ||"Tukang Rakit"||"Tukang Oprek"||"Tukang Ojek"|| ( "S I D")




Di balik nama besarnya, tiga personil SID hidup sederhana. Jauh dari gemerlap musisi dengan jutaan penggemar.

Awal Februari lalu, band yang lahir di Kuta pada tahun 1995 ini masuk Billboard Uncharted urutan ke-14. Dua minggu sebelumnya mereka ada di urutan ke-23. Masuknya, SID dalam Billboard Uncharted ini karena popularitas dan intensitas mereka di jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter, MySpace, dan seterusnya.

Di Facebook, merekalah musisi Indonesia dengan penggemar terbanyak: hampir 1,8 juta fans!

Masuk Billboard karena punya hampir 2 juta orang? Wow! SID makin jadi band yang besar dan gemerlap. Begitu pula dengan tiga personilnya, I Made Putra Budi Sartika alias Bobby, I Made Eka Arsana alias Eka, dan I Gede Ari Astina alias Jerinx.

Sebaliknya, mereka terlalu biasa untuk ukuran band dengan penggemar terbesar di negeri ini sekaligus musisi pertama dari Indonesia yang masuk daftar majalah musik bergengsi dunia, Billboard.

 
  • Tukang Rakit

Bobby tinggal di Jl Padma, sekitar Kampus Universitas Ngurah Rai, Denpasar Timur. Rumah kontrakan seluas 2,8 are ini, kata Bobby, hasil main band dan jualan baju.

Hal menarik tentang Bobby adalah hobinya merakit sepeda. Dia mengaku merakit sepeda sejak masih SD. Hobi itu masih dia lakukan hingga saat ini meski sibuk ngeband. Salah satu buktinya sepedanya sekarang yang dia pakai dalam sesi foto. Sepeda ini dia rakit sendiri dari rongsokan seharga Rp 100.000. “Ini buktinya,” kata dia sambil menunjukkan foto rongsokan bodi sepeda di Blackberry-nya.

Rongsokan itu kemudian dia rakit sendiri dengan tambahan perangkat lain, seperti setir, sadel, pedal, dan seterusnya. Total habis sekitar Rp 2 juta. Weleh. Jatuhnya mahal juga, Bli. Hehe..


Selain hobi merakit sepeda, dan tentu saja gowes, Bobby juga suka mendesain. Karena itu dia juga memproduksi pakaian dengan label sendiri, Electrohell. Label ini dia buat bersama Rizal Tanjung, temannya sesama surfer. Sebelum total main musik, Bobby memang surfer. Dia juga membuat desain pakaian surfing sebelum total main musik di SID dan membuat label sendiri.

Bobby juga bercerita SID dulu main dari konser ke konser tanpa bayaran sama sekali. “Dulu diajak main saja sudah senangnya bukan main,” katanya. Honor profesioanl mereka pertama kali adalah ketika tampil di acara Granat, konser ala mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Udayana, Bali.

Waktu itu SID dibayar Rp 400.000. “Pas terima duit itu senangnya bukan main. Waah, bisa juga dapat duit dari tampil,” kata Bobby.

Tapi itu dulu. Sekarang tarif manggung SID antara Rp 30 juta hingga Rp 50 juta. Tapi, tarif ini sangat bisa dinego. Kalau acaranya besar plus banyak sponsor, mereka memang pasang tarif segitu. Kalau acaranya amal, mereka bersedia datang meski hanya dibayar sebotol bir atau setangkai mawar. Hehe..

  • Tukang Oprek

Selama sekitar 16 tahun membangun band, kini personil SID menerima hasilnya. Begitu pula Eka dengan Harley Davidsonnya. Toh, dia mendapatkan itu semua karena sejak kecil sudah terbiasa bekerja keras.

Tiap kali melihat SID tampil, saya merasa Eka berperan seperti joker, tukang bikin suasana jadi lebih kocak. Dia menghidupkan suasana dengan omongan-omongannya, terutama dalam Bahasa Bali.

Namun, pada sesi foto kami di rumah Bobby, kami minta dia berpose sangat serius dengan menghadap layar komputer. Pose ini disesuaikan dengan minatnya, internet dan komputer.

Sejatinya, Eka memang geek. Dia salah satu pelopor penggunaan internet di Bali. Sejak tahun 2000 dia sudah akrab dengan programming dan coding. Maklum, saat itu dia bekerja sebagai desainer www.baliaga.com, media harian online milik NusaBali, koran lokal yang sebelumnya bernama Nusa Tenggara.

Eka awalnya lebih banyak bekerja untuk desain grafis. Namun, karena dia disuruh mengelola website, dia kemudian belajar ngoprek website, belajar tentang program, coding, CMS, dan tetek bengek seputar website. Dalam bahasa pekerja teknologi informasi, pekerjaan semacam ini disebut ngoprek.

Hasilnya, dia makin mahir ngoprek website, mulai dari konsep, desain, sampai coding. Eka pula yang membuat website www.supermanisdead.net. “Sampai sekarang juga masih sering ngerjain pesanan website dari teman-teman,” katanya. Untuk mengerjakan pesanan website itu, Eka punya usaha sendiri di www.disposablelies.com. Eka tak mau menggunakan CMS berbasis open source, seperti WordPress, Joomla, dan semacamnya.

“Kalau pakai open source lebih gampang dibobol orang,” katanya.

Untuk semua keahliannya itu, Eka belajar secara otodidak. Dia satu-satunya personil SID yang lulus kuliah. “Karena merantau. Jadi kasian kalau sudah jauh-jauh ke Denpasar tapi tidak lulus kuliah,” katanya.

Eka lahir dan besar di Negara, Jembrana, sekitar 3 jam perjalanan dari Denpasar ke arah Gilimanuk. Kedua orang tuanya guru. Karena itu, dia mengaku punya tanggung jawab untuk menyelesaikan kuliah.

Dan, dia berusaha keras untuk menyelesaikan kuliah itu. Pada tahun kedua kuliahnya, Eka sudah mandiri. Dia bekerja di dua tempat sekaligus. Pagi di kantor Baliaga. Malamnya di tempat lain. “Aku dulu pekerja keras. Keras sekali,” katanya.

Terbiasa bekerja keras sejak kuliah itu membuat Eka juga terbiasa dengan SID yang memulai karir dari dunia indie.

  • Tukang Ojek

Selama mengenal SID dari media atau cerita teman, Jerinx jadi sosok paling identik dengan SID. Dalam beberapa kesempatan diskusi tentang SID yang saya ikuti, Jerinx hadir mewakili SID. Jadi, kesan dia sebagai frontman memang tak terhindarkan.

Lewat status di Facebook ataupun twit personalnya, Jerinx paling sering mengangkat isu yang bagi banyak orang mungkin kontroversial. Misalnya, radikalisme, kelompok gay dan lesbian, dan semacamnya. Jerinx terlihat paling keras kalau ngomong. Sayang, saya tak punya cukup waktu untuk ngobrol bersamanya secara personal kecuali ketika bersama teman-temannya.

Namun, selama beberapa hari melakukan reportase tentang SID, saya menangkap hal totally different dari sosok paling gahar dan sangar di SID ini.

Hal yang membuat saya salut pada Jerinx adalah kendaraannya. Dia masih naik motor butut Supra Vit dengan nomor polisi yang sudah memutih. Motornya juga agak dekil. Motor yang sama saya lihat dipakai Jerinx saat kami bertemu di Hard Rock Radio.

Di balik nama besarnya sebagai frontman SID, band dengan fans mencapai 1,8 juta orang plus image tentang anak band yang bagi banyak orang adalah bad boy, penampilan Jerinx di luar panggung biasa saja. Dia lebih mirip tukang ojek daripada frontman band sejuta umat. Hehe..

Kamis pekan lalu, kami berencana memotret dia pas main surfing. Tapi, karena dia ada acara di Ubud, maka kami mengikutinya ke sana begitu selesai berkumpul di kantor manajemen SID.

Dia mau menunggu kami untuk berangkat bersama. Saya merasakan kehangatan dari Jerinx sebagai teman, atau setidaknya tuan rumah pada tamunya. Dia rendah hati sekali.. Sepanjang perjalanan menuju Ubud, Jerinx beberapa kali melambaikan tangan menjawab salam dari orang yang melihatnya.

Di luar urusan musik, Jerinx juga mengelola clothing sendiri dengan label Rumble. Toko ini berkantor pusat di Kuta. Kini dia membuka cabang di Ubud persinya samping pintu gerbang Museum Antonio Blanco di dekat jembatan Tukad Campuhan. Kamis pekan lalu Jerinx ke sana untuk melihat upacara adat (melaspas) toko bercat hitam dan merah tersebut.

Karena sudah sore dan capek setelah motret seharian, saya tak banyak bertanya pada Jerinx yang juga sibuk memeriksa persiapan pembukaan toko. Sore itu toko baru tersebut masih belum berisi apa pun.

Jerinx pernah jadi vegetarian antara 1997-2007. “Tidak tega saja lihat binatang disembelih,” katanya. Tapi, kini Jerinx sudah makan daging lagi. “Tidak kuat juga kalau harus selalu menghindari daging, terutama saat konser,” katanya.

Toh, Jerinx masih menghindari makan daging dari hewan berkaki empat, seperti kambing, babi, dan sapi. Pantangan semacam ini biasanya dilakukan oleh pemimpin agama Hindu di Bali, seperti pemangku dan pedanda. Tapi, Jerinx mengaku mengikuti pantangan ini bukan karena alasan religiusitas. Lebih karena alasan itu tadi, kasihan.

Alasan Jerinx itu kian menguatkan pendapat saya tentang SID dan para personilnya. Di balik gemerlapnya, di belakang jutaan penggemarnya para personil SID ini orang-orang yang amat bersahaja..

Jumat, 27 September 2013

arti outSIDer & Lady Rose


sid.jpg seseorang bertanya kepada kami, "Apa itu outsider?" Dari kata-katanya saja, pertanyaan itu mencerminkan (dia) memang tidak paham dengan tulisan "OUTSIDER" atau hanya akal-akalan untuk tidak menghormati kita.
Hanya dengan lapang dada, kami memberikan apa pengertian outSIDer menurut kami dan mencoba menerima sebutan "outseder".
Jauh sebelumnya, dia juga pernah berkata, "kalian hanya berhura-hura saja, apakah tidak sebaiknya melakukan hal yang lebih berguna seperti bakti sosial."
(hahahahahahahahha) tawa terbahak kami tujukan kepada dia, karena dia tidak tahu apa yang kami lakukan di balik pertanyaan yang dia lontarkan kepada kami.
Lalu untuk apa harus menceritakan hal-hal baik yang kami lakukan? Agar dikenal masyarakat? Agar nama kita disebut&disembah-sembah?? TIDAK!!
Kami merasa apa yang kami lakukan tidak perlu semua HARUS tahu. Cukup kami&mereka yang mengerti kamilah yang tahu!
Maka kami mengartikan outSIDer adalah FANSCLUB SUPERMAN IS DEAD!!
Lebih dari itu, berawal dari kata “outside” yang berarti sisi luar dan bertambahkan huruf “R” pada akhir kata, hingga menjadi kata “outSIDer” yang kami artikan sebagai orang-orang atau kaum yang dipandang “hanya” dari sisi luar kami saja.
Lady Rose memiliki arti / lambang dari keangkuhan dan kerasnya seorang pemberontak wanita. Seperti Kartini, Lady Rose memiliki jiwa keras, tak mudah menyerah dan sanggup berdiri walau halangan menantang di depan!!! Kerasnya hidup dapat menjadi lunak dengan kerasnya tekad.
Kami tidak suka menonjolkan otot, karena kami punya otak untuk menyelesaikan segala permasalahan. Kami suka berdebat dengan otak, bukan dengan kekerasan. Kami punya cara hidup dan lifestyle kami sendiri. Jadi tolong bagi kalian yang tidak mengerti, silahkan bertanya, tetapi kesopanan&saling menghormati adalah hal yang utama bagi kami.